Senin, 09 Maret 2015

anatomi veteriner : regio pada kaki depan anjing

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Kaki depan merupakan organ yang berfungsi sebagai alat gerak anjing. Pada kaki depan  terdapat tulang, otot, saraf, kelenjar dan pembuluh darah yang menunjang kaki depan sebagai satu kesatuan sistem alat gerak. Lalu, semua sistem tersebut membutuhkan nutrisi dan suplai oksigen serta membuang sisa metabolisme. Karena itu, pada kaki depan juga terdapat arteri dan vena yang mengatur sirkulasi. Otot-otot pada daerah kaki juga harus diinervasi oleh nervi supaya dapat berkontraksi. Limfonodus juga dibutuhkan untuk kepentingan sirkulasi cairan limfe pada daerah ini
Karena itulah, penting bagi mahasiswa kedokteran hewan untuk memahami anatomi topografi dari daerah kaki depan.

1.2      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa saja regio yang terdapat pada kaki depan anjing ?
2.      Apa saja batas-batas regio pada kaki depan anjing
3.      Apa saja titik orientasi regio pada kaki depan anjing
4.      Apa saja komponen-komponen masing-masing regio pada kaki depan anjing ?
5.      Apa saja kepentingan masing-masing regio pada kaki depan anjing ?

1.3     Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan paper ini adalah :
1.         Mengetahui dan memahami regio-regio pada kaki depan anjing.
2.         Mengetahui dan memahami batas-batas dari semua regio pada kaki depan anjing
3.         Mengetahui dan memahami titik orientasi dari semua regio pada kaki depan anjing
4.         Mengetahui dan memahami komponen-komponen dari semua regio pada kaki depan anjing.
5.         Mengetahui dan memahami kepentingan dari semua regio pada kaki depan anjing.


1.4     Manfaat Penulisan
Penting sekali bagi mahasiswa kedokteran hewan untuk memahami anatomi topografi dari daerah kaki depan. Dengan memahami ilmu ini, mahasiswa dapat mengetahui posisi relatif setiap regio dan komponen-komponennya. Hal ini sangat berguna dalam melakukan pemeriksaan, terutama dalam pembedahan.


























BAB II
MATERI DAN METODE


2.1   Materi
Alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
·            Alat bedah, berupa scalpel dan pinset
·            Alat sanitasi pribadi, berupa sarung tangan dan masker
·            Boks kontainer, sebagai tempat penyimpanan cadaver
Bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
o    Cadaver anjing, cadaver disuntik formalin sesaat setelah disembelih
o    Formalin, digunakan untuk mengawetkan cadaver

2.2   Metode
Mahasiswa melakukan praktikum anatomi topografi dengan bedah mandiri. Setiap kelompok membedah dan menguraikan sendiri setiap komponen cadaver dengan peralatan bedah sendiri. Mahasiswa melakukan diskusi dalam kelompok mengenai materi yang dipelajari, tapi diskusi dengan kelompok lain juga dilakukan. Praktikum dibantu oleh asisten dosen dan dosen.
















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1     Regio Scapularis Lateral



    






                                                            Gambar 1. Regio Scapularis Lateral

a.    Batas Regio
                 Dorsal         : Regio Interscapularis
                 Cranial        : Regio Colli Dorsal
                                      Regio Colli lateral
                                      Regio Colli Ventral
Caudal        : Regio thoracalis
Distal          : Regio Brachialis

b.   Titik Orientasi
Spina Scapula
Tuber Spina
Acromion
Angulus  Cranialis Scapula
Angulus Caudalis Scapula
Persendian Scapulohumeri
Titik orientasi regio scapularis lateral antara lain spina scapula, tuber spina, acromion, angulus  cranialis scapula, angulus caudalis scapula, dan persendian scapulohumeri. Titik orientasi diatas digunakan untuk memudahkan mengenali dan mengidentifikasi wilayah tersebut sehingga dapat menentukan wilayah yang dimaksud dengan pasti. Tuber spina dan spina scapula yang letaknya ditengah-tengah regio ini biasanya dijadikan patokan awal, untuk menentukan regio scapularis lateralis. Kemudian batas-batas wilayah ditentukan dengan mencari angulus cranial scapula, angulus caudal scapula dan persendian scapulohumeri.

c.    Komponen Regio
*        Kulit,  di daerah ini pada kebanyakan hewan relatif mudah digerakkan.
*        Fascia, terdiri dari fascia superficialis dan fascia profundus. Fascia profundusnya tebal dan kuat biasanya menjadi sekat otot atau septum intermuscularis.
*        Otot, terdiri atas :
1.    Musculus Trapezius
Otot yang satu ini merupakan otot tipis berbentuk tiga sisi dan mmelebar. Otot ini sebenarnya tidak merupakan bahu ataupun otot-otot kaki depan.  Dibagi menjadi pars thorakis dan pars cervicis. Pars cervicis lebih besar dari pars thorakis. Pars cervicis biasnya tertutupi sebagian oleh otot cleidocervicalis sementara pars thorkis biasanya ditutupi oleh otot latissimus dorsi. Otot ini membentang dari garis mendian tubuh region leher sampai ke spina scapula. Fungsi: mengangkat tangan
-            Origo: garis media tubuh dan ligamentum supraspinatus dar daerah vertebrae cervicalis sampai vertebrae III atau IV sampai thoracalis IX-X.
-             Insertio: Spina scapula (tidak sampai ujung bawah spina).
2.    Musculus Supraspinatus                                                                             Otot ini tertutupi oleh otot trapezius dan omotransversarius menempati fossa supraspinatus meluas sampai tepian margo cranial scapula sehingga kelihatan sedikit menyatu dengan otot subscapularis.
-             Origo: Fossa supraspinatus dam spina scapula bidang anterior
-       Insertio: Tuberculum humeri medial
Fungsi: Extensor persendian bahu dan fiksator persendian bahu (menghindarkan persendian bahu dari dislokasi).
3.    Musculus Infraspinatus                                                                               Otot ini fusiformis yang menempati fosa infraspinatus yang sebagian meluas ke luar ke sisi caudal scapula berhubungan dengan otot triceps dan otot teres minor.
-             Origo: Fossa infraspinatus dan kartilago scapula
-            Insertio: Tuberculum mayor humerus dan eminentia caudal tubercuum mayor humerus
Fungsi: Mengabduksikan kaki depan, rotasi kaki depan keluar dan sebagai
ligamentum collateral persendian bahu
4.    Musculus Deltoideus                                                                                  Otot ini berbentuk irregular yang terbagi menjadi dua pars yakni scapularis dan acromialis. Otot ini sebagian menutupi otot triceps brachii dan sebagian menutupi otot infraspinatus dan teres minor.
-            Origo: Spina scapula dan margo posterior scapula (pars scapularis) serta acromion (pars acromialis)
-            Insertio: Tuberositas deltoidues         
Fungsi: Flexor (membengkokkan persendian) bahu dan abductor lengan.
5.    Musculus Teres Minor
Otot ini relatif kecil lbebentuk pipih melebar dengan ujung meruncing berada di caudal dan  ditutupi otot infraspinatus, deltoideus dan triceps brachii.
-            Origo: Bagian kasar fossa infraspinatus bagian bawah dan belakang, margo caudal scapula, dan tuberculum dekat bibir capitas glenoidalis
-            Insertio: Tuberositas deltoideus dan tuberositas teres minor
Fungsi: Memfleksikan persendian bahu, mengabduksikan kaki depan dan membantu merotasi kaki depan keluar.                                      
*      Pembuluh darah dan Saraf,                                                                            Pada regio (scapularis lateral) ini hampir tidak ditemukan adanya pembuluh darah atau saraf yang penting. Namun di sekitarnya, seperti di caudal ada cabang arteri dan vena subscapularis. Begitu juga dengan di cranial scapula dapat ditemukan saraf acessorius (terletak diantara otot Trapesius dan otot Cleido cervicalis musculi Brachiocephalicus).
*        Tulang
Tulang daerah scapularis lateral adalah tulang  scapula dan tulang
coracoideus yang rudimenter menyatu dengan tulang scapula.

d.   Kepentingan
1.    Perbaharan persendian bahu (omathritis)
Perbarahan persendian bahu (omarthritis) atau disebut juga dengan pincang bahu.
2.   Bursitis intertubercularis
Bursitis intertubercularis merupakan radang pada bursa intertubercularis yang disebabkan oleh kelebihan cairan pada bursa tersebut yang menyebabkan kaki pincang. Cara mendiagnosa penyakit ini yaitu: kaki hewan diangkat dan ditarik ke caudal, jika hewan kesakitan maka hewan positif menderita radang ini, dikarenakan bursa tertekan tendo origo m. biceps brachii.
3.    Bursitis infraspinatus
Bursitis infraspinatus merupakan radang pada bursa infraspinatus. Bursa ini merupakan tendo yang terdapat diantara tendo insertion m. infraspinatus bagian posterior dan tuberositas humeris lateralis bursa bagian posterior. Radang pada bursa ini menyebabkan terjadinya kelebihan produksi cairan sinovial, sehingga menimbulkan rasa sakit karena cairan ini menekan unsur-unsur di sekelilingnya. Diagnosanya: mengangkat kaki muka lalu didorong ke medial, bila hewan memberontak atau kesakitan maka hewan tersebut menderita bursitis infraspinatus.
4.    Bisul dada (bursbuil)
Bisul dada (bursbuil) umumnya disebabkan oleh perdarahan m. branchiocephalicus, dimana otot ini mengalami radang atau miositis yang biasanya terjadi karena trauma (tekanan secara terus menerus) pada otot ini.
5.    Radang pada ln. cervicalis superficialis
Radang pada ln. cervicalis superficialis (ln. praescapularis) merupakan kelenjar pertahanan ini biasanya diperiksa pada pemeriksaan kesehatan daging di RPH. Jika membengkak, hati-hati ada infeksi atau hewan tidak boleh dipotong.
6.   Sweeny disease
Sweeny disease merupakan keadaan asimetris otot bahu (m. supraspinatus et m. infraspinatus) kanan dan kiri karena atropi. Atropi disebabkan adanya gangguan pada nervi suprascapularis yang menginervasi otot tersebut (mengalami fungsiolesa). Perjalanan syaraf  tersebut dari medial ke lateral melingkari margo anterior os scapula sehingga ada kemungkinan terjepit atau fungsiolesa misalnya akibat benturan. Bisa juga terjadi akibat hewan terlalu lama dikandangkan (atropi bilateral), (biasanya terjadi pula atropi pada mm. tricep brachii).
7. Lasertus fibrosus
Lasertus fibrosus yaitu suatu tenunan padat (fibrosa) berupa tendo yang terdapat dalam M. bicep brachii yang ikut memperkokoh otot tersebut. Lasertus fibrosus ini dapat berkontraksi dan selalu terpasang pasif sebagai seutas tali yang berfungsi membantu m. bicep brachii dan m. extensor carpi radialis melakukan fungsinya dalam hal extension persendian bahu dan extension persendiaan carpus, selain itu juga berguna untuk menegangkan persendiaan bahu. Hal ini lah yang menyebabkan kuda tidak mudah lelah sewaktu berdiri lama (Anonymous, 2007).

3.2     Regio Brachialis Lateral








                        Gambar 2. Regio Brachialis Lateral

a.    Batas Regio
     Proximal     : Regio Scapularis Lateral
     Distal          : Regio Antebrachii Lateral
     Dorsal dan Palmar : tepian dorsal dan palmar lengan atas

b.   Titik Orientasi
     Olecranon
     M. Tricipitis Brachii
     Tuberculum Mayor Humeri

c.    Komponen Regio
*        Kulit                                                                                                               Kulit di daerah ini relatif tegang dan agak susah digerakan.
*        Fascia, terdiri dari fascia superficialis dan fascia profundus. Dengan fascia profundus yang kuat, kencang dan melekat yang membungkus otot dibawahnya serta menjadi sekat antar otot atau septum intermuscularis
*        Otot, terdiri atas
1.   Musculus Brachialis
 Otot tampak dari sisi lateral lengan atas. Merupakan otot panjang namun agak kecil yang menempati sulcus musculi brachialis humeri. Origo: permukaan belakang sepertiga atas humerus. Insersio: margo medial os radius (ditutupi oleh ligamentum colateral). Fungsinya adalah memflexikan persendian siku.
2.    Musculus Triceps Brachii
Otot besar yang menempati margo caudal scapula dan humerus. Otot ini terbagi atas tiga caput namun pada anjing terdiri dari empat caput yaitu caput longum M. Triceps brachii, caput lateral M. Triceps brachii, caput medial M. Triceps brachii, dan caput accessorius M. Triceps brachii.
-            Caput Longum M. Triceps Brachii
Caput terbesar dan terpanjang berbentuk triangular, membentang dari margo caudal scapula sampai olecranon. Origo: margo caudal scapula. Insersio: bagian lateral dan caudal tuber olecranon. Fungsinya adalah mengencangkan siku dan memflexikan persendian bahu.
-            Caput Lateral M. Triceps Brachii
Otot terbentang di sisi lateral lengan atas, sebagian proximal ditutupi oleh otot deltoideus dan teres minor. Origo: tuberositas deltoideus dan fascia yang membentang dari tuberdeltoid ke permukaan lateral siku. Insersio: permukaan lateral olecranon dan tendon caput longum. Fungsinya adalah mengextensi persendian siku.
-            Caput Medial M. Triceps Brachii
Merupakan yang terkecil dari ketiga caput tricep brachii, terbentang di sisi medial lengan atas. Origo: sepertiga atas sisi medial os humerus. Insersio: bagian medial dan cranial tuber olecranon. Fungsinya adalah mengextensi persendian siku.
-            Caput Accessorius M. Triceps Brachii
Merupakan otot panjang membulat yang terbentang di antara caput medial dan caput lateral di sisi dalam dan luar serta di caudal otot brachialis. Jika tidak dibuka caput medial atau caput lateral triceps brachii maka otot ini tidak akan tampak. Origo: colum humeri. Insersio: olecranon. Fungsinya adalah mengextensi persendian siku.
3.      M. Cleido Brachialis Musculi Brachiocephalicus
4.      M.Anconeus
Merupakan otot kecil yang menutupi fossa olecranon dan ditutupi oleh triceps brachii. Origo: sepertiga distal permukaan caudal humerus. Insersio: permukaan lateral olecranon. Fungsinya adalah mengencangkan persendian siku.
*        Pembuluh darah dan saraf
Terdapat vena yang terdapat pada regio ini :
1.    V. Cephalica
2.    V. Omobrachialis
3.    V.Axilobrachialis
4.    V. Cubiti Mediana
Serta saraf yang terdapat pada regio ini adalah nervi radialis, dapat ditemukan dengan lebih jelas bila m. tricep brachii dibuka. Nervus ini berjalan secara subkutan di atas otot brachialis dan dibawah otot triceps brachii.
*        Tulang
Tulang di regio brachialis lateral adalah os humerus.
3.3     Regio Antebrachii Lateral
            a. Batas regio
     Proximal : Regio Brachialis Lateralis
     Distal : Regio Manus
     Dorsal & Palmar : tepi dorsal dan palmar tangan

b.  Titik Orientasi
Vena Cephalica di daerah antebrachii
Kelompok otot extensoria daerah antebrachii

c.  Komponen
*   Kulit,
Kulit pada daerah ini relatif susah untuk digerakkan.
*   Fascia, terdiri dari fascia superficialis dan fascia profundus. Fascia Superfisialis tipis dan menyatu dengan fascia frofundus di daerah carpus. Fascia Profundus kuat dan kencang ikut memfasilitasi insertio otot fascia antebrachii, cleido brachialis, dan biceps brachii.
*   Otot,
1.    M. Brachioradialis
Otot kecil tipis yang terbentang di atas otot extensor carpi radialis dan melekat dengan permukaan cutaneus fascia antebrachii profundus.
-       Origo: ujung proximal dan lateral crista supracondyloidea.
-       Insersio: di seperempat distal os radius.
Fungsinya adalah memfleksikan persendian siku dan merotasi radius.
2.    M. Extensor Carpi Radialis
Otot extensor terbesar, terbentang di permukaan cranial radius. Otot ini tampak dari sisi lateral maupun sisi medial tangan. Merupakan otot yang secara langsung ditutupi oleh otot Brachio radialis.
-       Origo: Crista epicondylus
                 Fossa coronoideus
Fascia profundus daerah lengan dan tangan
-       Insersio: Tuberositas Metacarpal
Fungsinya adalah mengekstensi jari dan mengfiksasi persendian carpal, memfleksikan siku.
3.    M. Extensor Digitorum Communis
Otot yang terletak paling depan sisi lateral antebrachii di caudal extensor carpi radialis.
-       Origo: extremitas distal humerus di sisi cranial dalam fossa dan sisi lateral fossa coronoideus, tuberositas lateral radius, permukaan lateral corpus ulna, dan fascia lengan bawah
-       Insersio: processus extensoria palanx distal III, fascies dorsalis phalanx proximal I, dan phalanx medius II
Fungsinya adalah mengextensi jari dan persendian carpal, memfleksikan siku.
4.    M. Extensor Digitorum Lateralis
Otot yang lebih kecil dari M. Extensor digitorum communis. Pada anjing tampak dua venter, terbentang dari sisi lateral tangan diantara otot extensor digitorum communis di cranial dan extensor carpi ulnaris di caudal. Fungsinya adalah mengextensi jari dan carpal.
-       Origo: tuberositas lateral radius
margo lateral radius
corpus ulnar
-       Insersio: eminensi pada sisi dorsal extremitas proximal phalanx I
5.    M. Extensor Carpi Ulnaris
6.    M. Flexor Carpi Ulnar
Terbentang pada sisi medial dan caudal anterbrachii. Terdiri atas 2 kepala yaitu caput humeral dan caput ulnar. Caput ulnar terbentang dari ujung proximal sisi caudal os ulnar sedangkan caput humeral berorigo pada bagian belakang caput humeral. Caput humeral lebih besar dari caput ulnar, menyusun otot secara lebih dominan dan bentuknya pipih dan mengecil dikedua ujungnya. Sedangkan caput ulnar lebih kecil, ditutup oleh aponeurosa otot dan bagian seratnya berasal dari aponeurosa ini.
-       Origo: epicondylus medial humerus,
permukaan caudal dan caudal olecranon (os ulna)
-       Insersio: ujung proximal tulang carpal acessorius
Fungsinya adalah memfleksikan persendian carpal dan mengekstensikan siku.


*   Pembuluh darah dan saraf,
Terdapat vena dan arteri yang terdapat pada regio ini :
1.      Vena Cephalica
2.      Arteri Antebrachii Superficial Cranial
Saraf pada regio ini adalah  nervi ulnaris.
*   Tulang,

                                                                        
3.3     Regio Scapularis Medial, merupakan regio scapularis dari sisi dalam
a. Batas Regio
              Dorsal           : Regio Interscapularis
              Cranial          : Regio Colli Dorsal
                                      Regio Colli lateral
                                      Regio Colli Ventral
Caudal          : Regio thoracalis
Distal            : Regio Brachialis

b. Titik Orientasi
Cartilago Scapula
Capitas Glenoidalis
Otot Subscapularis

c. Komponen
*   Otot,
1.    M.Subscapularis
2.    M. Supraspinatus
3.    M. Teres Mayor
4.    M. Coracobrachialis
5.    M. Latisimus Dorsi
*   Pembuluh darah,
Pembuluh darah yang ditemukan arteri dan vena suprascapulais, arteri dan vena subscapularis arteri dan vena thoracodorsal dan  arteri dan vena axilaris.


*   Saraf,
Saraf yang ditemukan nervi Suprascapularis, nervi subscapularis, nervi axilaris, nervi musculocutaneus, nervi radialis, pangkal nervi mediana dan nervi ulnaris serta nervi thoracodorsal. Semua saraf tersebut pangkalnya bernama plexus brachialis. Plexus brachialis disusun oleh nervi cervicalis VI,VII, VIII dan nervi thoracalis I, II.
*   Limfonodus,
Di daerah ini juga ditemukan limfonodus yakni Ln. Axilaris
*   Tulang,
     Tulang pada regio ini sama dengan regio scapularis lateral yakni Os scapula.

3.4     Regio Brachialis Medial
a. Batas Regio
Proximal: Regio Scapularis Medial
Distal: Regio Antebrachii
Dorsal & Palmar: tepian dorsal dan palmar lengan atas

b. Titik Orientasi
M Biceps Brachii
Olecranon
M.Tensor fascia antebrachii

c. Komponen
*   Kulit                                                                                                                    Kulit di daerah ini relatif tegang dan agak susah digerakan.
*   Fascia, Terdiri dari fascia superficialis dan fascia profundus. Dengan fascia profundus yang kuat, kencang dan melekat yang membungkus otot dibawahnya serta menjadi sekat antar otot atau septum intermuscularis.
*   Otot,
1.        M.Biceps Brachii.
Pada anjing otot biceps hanya memiliki satu kepala. Otot panjang fusiformis yang kuat terbentang pada permukaan depan humerus. Origo: tuberculum supraglenoidalis. Insersio: tuberositas radialis, ligamentum colateral medial persendian bahu, dan fascia lengan atas dan tendon M. Extensor carpi radialis. Fungsinya adalah membengkokkan persendian siku, memfiksasi bahu dan siku saat berdiri, membantu otot extensor carpi radialis, dan mengencangkan fascia lengan atas.
2.        M.Triceps Brachii caput medial.
3.        M.Triceps Brachii caput longum.
4.        M.Tensor Fascia Antebrachii.                                                                       Otot tipis yang membentang lebih banyak pada sisi medial caput longum otot triceps brachii. Origo: tendon insersio otot latisimus dorsi dan margo caudal scapula. Insersio: fascia profundus lengan atas dan olecranon. Fungsinya adalah mengencangkan fascia tangan dan mengencangkan siku.
5.        M.Anconeus.                                                                                       Merupakan otot kecil yang menutupi fossa olecranon dan ditutupi oleh triceps brachii. Origo: sepertiga distal permukaan caudal humerus. Insersio: permukaan lateral olecranon. Fungsinya adalah mengencangkan persendian siku.
6.        M.Teres Mayor
Otot ini berbentuk pipih dan melebar dipertengahannya. Terbentang di caudal otot subscapularis dan di sebelah medial triceps brachii.
-       Origo: Angulus caudal scapula dan daerah bagian belakang scapula
-       Insertio: Tuberositas teres mayor humerus
Fungsi: Memfleksikan persendian bahu

*   Pembuluh Darah,                                                                                        Pembuluh darah yang melintas pada regio ini arteri dan  vena brachialis, arteri dan vena circumflexa humeralis cranial, arteri dan vena circumflexa humeralis caudalis, arteri dan vena brachialisa profundus, arteri dan vena bicipitalis, arteri dan vena colateral ulnar, arteri brachialis superficialis.  Arteri dan vena circumflexa humeralis cranialis berada di sekitar pangkal otot biceps brachii dan otot coracobrachialis, pembuluh darah ini masuk melingkari tulang humerus. Pembuluh darah circumflexa humeralis caudal melingkari humerus dari belakang masuk diantara otot teres mayor dan coracobrachialis. Pembuluh darah brachialis profundus merupakan cabang dari arteri dan vena brachialis yang tampak berjalan berlawanan dan ada sedikit di proximal arteri dan vena bicipitalis yang menyuplai otot biceps brachii. Arteri brachialis superfisialis adalah cabang dari arteri brachialis yang melanjut ke daerah antebrachii dan berjalan di superfisial, sedang lanjutan arteri dan vena brachialis yang berjalan profundus adalah arteri dan vena mediana. Vena brachialis yang melanjut ke daerah antebrachii dan berjalan di superfisial adalah vena mediana cubiti yang berjalan pendek di daerah siku kemudian menyatu menjadi vena cephalica. Arteri dan vena collateral ulnar adalah pembuluh darah cabang dari arteri dan vena brachialis yang berjalan menyuplai darah daerah siku ke sekitar otot  anconeus dan flexor carpi ulnar. Pembuluh darah ini berjalan bersama-sama dengan nervus cutaneus antebrachii caudal yang berjalan sejajar dengan nervus ulnaris.
*   Saraf,
Saraf yang ditemukan  antara lain n. musculocutaneus yang berjalan disekitar dan masuk dibawah otot biceps brachii, nervi radialis yang masuk keprofundus diantara otot teres mayor dan latisimus dorsi dan otot tricep brachii. Nervus radialis ini kemudian berjalan disuperfisial diatas otot brachialis. Nervus ini sering dikelirukan dengan nervus axillaris, namun bedanya nervus radialis ada di distal nervus axillaris. Kedua nervus ini berjalan masuk ke profundus didaerah persendian scapulohumeri. Nervus mediana merupakan nervus utama yang berjalan di tengah di sisi medial kaki depan. Di daerah brachialis medial nervus ini berjalan sejajar dengan nervus ulnaris dan pembuluh darah brachialis. Nervus ini saat di daerah siku akan masuk ke profundus berjalan diantara origo otot antebrachii sehingga tidak tampak dari superfisial. Nervus ulnaris awalnya berjalan sejajr dengan nervus mediana, namun didaerah siku dia berjalan kebelakang ke arah siku dan berjalan sejajar pembuluh darah collateral ulnar dan nervus cutaneus antebrachii caudal. Nervus cutaneus antebrachii caudalis merupakan cabang dari nervus ulanris yang berjalan di superfisial daerah antebrachii bagian belakang (sekitar siku).
*   Tulang,
Tulang yang menyusun region ini adalah Os humerus.













3.5     Regio Antebrachii Medial
a. Batas Regio
Proximal                    : Regio Brachialis Medialis
Distal                        : Regio Manus
Dorsal & Palmar       : tepi dorsal dan palmar tangan

b. Titik Orientasi
Vena Cephalica di daerah antebrachii
Kelompok otot flexoria di daerah antebrachii
Olecranon

c. Komponen
*   Kulit,
Kulit pada daerah ini relatif susah untuk digerakkan.
*   Fascia,
Fascia terdiri dari fascia superficialis dan fascia profundus. Fascia Superfisialis tipis dan menyatu dengan fascia frofundus di daerah carpus. Fascia Profundus kuat dan kencang ikut memfasilitasi insertio otot fascia antebrachii, cleido brachialis, dan biceps brachii.
*   Otot,
1.    M. Brachioradialis
2.    M. Extensor Carpi Radialis
3.    M. Pronator Teres
Otot yang berjalan miring di tengah sisi medial lengan atas, berada di caudal otot extensor carpi radial dan cranial otot flexor carpi radialis.
-       Origo: epicondylus medial humerus.
-       Insersio: margo medial radius antara bagian proximal sampai pertengahan sepertiga bawah os radius.
Fungsinya adalah pronasi lengan bawah dan telapak tangan memflexikan siku.





4.    M. Flexor Carpi Radialis
Terbentang pada sisi medial antebrachii di caudal corpus os Radius, di antara otot pronator teres si cranial dan otot flexor digitorum superficials di caudal.
-       Origo: epicondylus medial humerus
      Bagian belakang bawah ligamentum collateral medial
-       Insersio: ujung proximal os. Metacarpal kedua
Fungsinya adalah memflexikan persendian carpal dan extensikan siku
5.    M. Flexor Digitorum Superfisialis
Otot ini berada disisi luar diantara flexor carpi ulnar dan flexor digitorum profundus. Otot flexor digitorum superfacialis terdiri atas dua kepal, yaitu caput humeral M. flexor digitorum superfacialis dan caput radial M. flexor digitorum superfacialis.
-       Origo: epicondylus medial humerus
Rigi pada permukaan belakang tulang radius
-       Insersio: eminensia pada extremitas proximal phalang dua
Extremitas distal phalang proximal
Fungsinya adalah memfleksikan jari dan carpal serta mengekstensikan siku.
6.    M. Flexor Carpi Ulnar
Terbentang pada sisi medial dan caudal anterbrachii. Terdiri atas 2 kepala yaitu caput humeral dan caput ulnar. Caput ulnar terbentang dari ujung proximal sisi caudal os ulnar sedangkan caput humeral berorigo pada bagian belakang caput humeral. Caput humeral lebih besar dari caput ulnar, menyusun otot secara lebih dominan dan bentuknya pipih dan mengecil dikedua ujungnya. Sedangkan caput ulnar lebih kecil, ditutup oleh aponeurosa otot dan bagian seratnya berasal dari aponeurosa ini.
-       Origo: epicondylus medial humerus
     Permukaan caudal dan caudal olecranon (os ulna)
-       Insersio: ujung proximal tulang carpal acessorius
Fungsinya adalah memfleksikan persendian carpal dan mengekstensikan siku.
7.    M. Flexor Digitorum Profundus
Otot ini terbentang di permukaan caudal radius dan hampir seluruhnya di tutupi oleh otot flexor digitorum superficial. Merupakan otot terbesar dalam kelompok otot flexoria kaki depan. Otot ini memiliki 3 kepala yang berorigo di tempat berbeda, yaitu Humerus, Radius dan Ulna, sehingga disebut caput humeral, caput radial dan caput ulnar.
-       Origo: epicondylus medial humerus
 Facies medial olecranon
        Pertengahan permukaan caudal radius
-       Insersio: tepian semilunar karrtilago phalank distal dan sekitarnya
Fungsinya adalah memflexikan jari dan corpus
*   Pembuluh Darah,
Pembuluh darah di daerah antebrachii medial antara lain arteri cubiti transversal, arteri antebrachii superfisial cranial cabang medial, vena cephalica, vena cephalica acessorius, arteri dan vena interoseus communis, arteri dan vena antebrachii profundus, arteri dan vena radialis, arteri dan vena mediana, arteri dan vena ulnaris. Pembuluh darah penting di daerah ini adalah vena cephalica yang merupakan empat mengambil darah intravena di daerah kaki depan. Vena ini berjalan di dorsum antebrachii, berjalan sejajar dengan arteri antebrachii superfisial cranial yang merupakan kelanjutan dari arteri brachialis superfisial dan otot brachioradialis. Sedang arteri utama daerah ini adalah arteri mediana, yang merupakan kelanjutan dari arteri brachialis. Arteri ini berjalan sejajar dengan vena dengan nama sama vena mediana. Saat memasuki daerah antebrachii tepatnya di  sekitar daerah siku arteri mediana akan mencabangkan arteri cubiti tranversal. Baru kemudian semakin di distal arteri dan vena mediana akan mencabangkan berturut-turut adalah arteri dan vena interoseus communis, arteri dan vena  antebrachii profundus, arteri dan vena radialis, dan arteri dan vena ulnaris. Semua arteri dan vena tersebut berjalan di profundus dibawah otot pronator teres dan flexor carpi radial, dan flexor digitorum profundus,  pada daerah sepatium interosium antebrachii. Saat mencabangkan arteri dan vena interoseus communis, salah satu cabangnya akan menjadi arteri dan vena ulnaris. Setelah mencabangkan arteri dan vena interoseus communis kemudian melanjut ke distal dan mencabangkan arteri dan vena antebrachii profundus, kemudian sedikit didistalnya dia mencabangkan arteri radialis yang berjalan ke dorsum kaki depan, dan arteri dan vena mediana melanjut ke daerah karpal dan metakarpal serata digiti.


*   Saraf,
Saraf di daerah ini adalah nervus radialis rami superfisial yang berjalan sejajar vena cephalica. Juga ada nervus mediana yang berjalan sejajar arteri dan vena mediana diantara celah tulang sepatium interosium antebrachii, serta nervus ulnaris yang merupakan nervus terbesar secara fisik di daerah antebrachii bagian belakang. Nervus ulnaris berlajan di belakang kaki depan masuk diantara otot flexor digitorum superfialis dan otot flexor carpi ulnar. 
*   Tulang,
Tulang yang menyusun region ini adalah Os radius dan Os ulna.

























BAB IV
PENUTUP


4.1         Kesimpulan
Berdasarkan atas dasar kerjanya, kaki depan terdiri atas beberapa regio bagian lateral dan medial, diantaranya regio scapularis, regio brachialis dan region antebracii. Di setiap regio, terdapat beberapa komponen yang menunjang fungsi dari organ kaki depan yaitu tulang, otot, syaraf, kelenjar, dan pembuluh darah.

4.2         Saran
Penambahan literatur yang lebih banyak agar referensi yang didapat juga semakin kaya.























DAFTAR PUSTAKA


Arey LB. 1961. Developmental anatomy. WB Saunder Company. Philadelphia
Kokasih R. 1967. Anatomi umum. FKH IPB Bogor (tidak diterbitkan)
Raven CP. 1954. Atlas Anatomi. Djambatan. Jakarta
Suatha Ketut. 2008. Diktat Pengantar Anatomi Veteriner.








1 komentar: